Hi readers,, kali ini saya mau bahas
sedikit mengenai dalam memilih ataupun menilai seseorang untuk masa depan kita.
Hanya secari pengalaman yang akhir-akhir ini sering saya lihat bahkan amati.
Yaaaa kalo dibilang kiat-kiat bukan, dibilang panutan juga bukan , hanya saja
insyaallah bisa dijadikan sedikit gambaran ataupun pertimbangan untuk
kedepannya , yuk kita mulai J
Masa depan yang indah dan bahagia sangat
diharapkan oleh semua orang. Masih banyak mereka diluar sana yang masih belum
merasakan kebahagiaan mereka yang ingin dapatkan, lebih lebih mereka
mendapatkan kebahagiaan malah kekerasaan bahkan siksaan yang mereka dapatkan. saya
juga tidak tahu apa sebenarnya yang menyebabkan hal-hal buruk itu sering
terjadi pada mereka terutama kalangan perempuan. saya bahkan suka berfikir
apakah mereka salah dalam memilih pasangan untuk hidup masa depan mereka.
Apakah ada yang salah dengan masa lalunya atau bermasalah dengan restu orang
tuanya. Entahlah, kadang saya juga berfikir bahwa Allah selalu adil dan telah
menyiapkan pasangan kita sesuai dengan kodratnya.
Sekarang kita pandang dari pacaran atau
tidak pacaran.
Memang jika saat pacaran semua yang
terlihat adalah hal-hal yang baiknya saja, yaah kebiasaan ataupun sifat-sifat
yang jelek bahkan sifat yang
sesungguhnya tersimpan rapat di dalam diri masing-masing . Kata siapa kadang
mereka suka berbicara “saya sudah tau kok sifat aslinya”. Kalo saya
berfikir, seseorang itu bisa terlihat sifat aslinya jika mengenalnya kurang lebih 5 tahun. Karena kalo saya liat sifat
seseorang itu bisa cepat sekali berubah, atau memang pada dasarnya ia tidak
menunjukkan sifat aslinya, karena banyak sekali orang-orang diluar sana yang
memiliki sifat berbeda antara di lingkungan rumah dengan
disekolah/kampus/kantor. So, cari info dengan teman masa kecilnya, sahabatnya
atau bahkan dengn saudaranya. Tidak ada yang melarangnya kok jika kita hanya
ingin mengetahui bagaimana sifatnya yang sesungguhnya J.
Kemudian , jika kita tidak berpacaran bukan
berarti kita tidak tahu bagaimana sifa dari “pasangan” kita tersebut. Karena menurut
saya bukan berarti kita tidak berpacaran lantas kita tidak membutuhkan waktu
untuk mengenal satu sama lainnya. Kita harus dapat mengenal sifat bahkan
karakter dari “pasangan” kita tersebut agar di masa depan kita tidak menyesal
dan mendapatkan “surprise” di masa depan yang membuat air mata ini suka
mengalir tanpa kenal waktu. Mengapa saya berkata seperti itu ? karena ada juga
pengalaman pasangan yang tidak berpacaran tetapi ketika menikah ia malah di
KDRT oleh suaminya itu sendiri, nggak kebayangkan ? kemudian juga ketika anda
pacaran dan pacar anda sangat tempramen (suka main tangan dan berkata kasar), maka
segera tinggalkan. Jalankan logika anda, ketika haya pacaran saja ia sudah
berani seperti ini bagaimana nantinya ? tolong jangan dibutakan oleh yang
namanya “CINTA”, jika sudah diluar akal
sehat.
Maka kenalilah sifatnya, masa lalunya ,
caranya berbicara maupun bertindak. Mengapa perlu tahu masa lalunya seperti apa
? karena menurut saya, kita tahu apa yang telah ia lakukan seburuk-buruk apapun
itu karena untuk menghindari kita mendapatkan “surprise” tadi karena kita telah
mengetahui sebelumnya maka diharapkan dapat mengantisipasi tidak terjadinya
lagi hal-hal di masa lalu itu. Jika dia sekarang masih seperti itu, maka
tinggalkan. Tetapi jika dia memang telah benar-benar berhenti, apa salahnya
kita menerimanya karena kita tahu “manusia tidak pernah luput dari dosa”
J
Selanjutnya bila dilihat dari Restu dan
Keridhoan Orang Tua
Tentunya kita selalu mendengar kalimat ini “Ridho
Orang Tua adalah Ridho-Nya Allah”.
So, jika orang tua tidak merestui akan niatan kita bersama calon pasangan hidup
kita maka perlu dipirkan lagi. Karena sudah banyak orang diluar sana yang gagal
dalam rumah tangganya, yang tidak mendapatkan kebahagiaan hanya karena dimasa
pernikahannya dulu tidak direstui orang tuanya. Ingatlah, bahwa yang berhak
atas diri kita adalah Ayah kita. Yaaaa, beliaulah yang memutuskan ya atau tidak
jawaban dari lamaran pasangan kita
tersebut. Kalian harus tahu, bahwa orang tua kita sangat mengenali kita lebih
dari siapapun, jadi mereka tahu mana yang terbaik buat anak-anaknya kelak bukan
yang akan merusak bahkan membuat anaknya menderita bersama masa depannya.
Bagaimana dengan perbedaan kepercayaan atau
agama ?
Begini, kalo menurut saya sebaiknya hal
tersebut dihindarkan, karena apa ? karena bagaimanapun perbedaan dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Hal yang ditakutkan nantinya,
bagaimana dengan anak-anaknya ? mereka akan bingung akan agamnya, tidak jarang
bagi mereka yang akan memilih kedua-duanya dan itu justru yang akan merusak
anak-anak tersebut. Kemudian, jika salah satu sedang melakukan hari raya
bagaimana dengan pasangannya ? apakah akan hanya berdiam diri dan pura-pura
tidak tahu ?. karena jika dalam Islam, jik agama lain merayakan hari raya nya
kami tidak boleh mengucapkan kata-kata selamat blablabla , karena jika kami
mengucapkan maka kami berarti percaya akan agama mereka, begitu pula
sebaliknya, agama lain tidak boleh mengucapkan selamat hari raya Idhul Adha
kepada kami, karena jika mereka mengucapkan berarti mereka percaya akan agama
islam. Tetapi semua berbeda disaat ada
pasangan berbeda kepercayaan yang ingin menikah, tetapi salah satu pasangannya
berpindah agama (menjadi mualaf), malah pasangan yang islam itu akan
mendaptakan pahala yang sangat besar J.
Untuk para wanita, usahakanlah diri kita
harus tetap bekerja walapun pasangan kita telah bekerja, karena kita tetap bisa
mengeluarkan uang kita sendiri jika untuk kepentingan pribadi (tidak bergantung
pada suami) walaupun tetap saja uang suami harus kita yang pegang
hahahaahahhaaa. Setidaknya kita dapat memenuhi kehasratan shopping kita dan
yang paling penting bisa diberikan untuk orang tua kita nantinya. Dan jika hal-hal yang buruk terjadi pun, kita
dapat menghandle nya sebisa mungkin JJ.
Dan ingatlah, jika kemapanan laki-laki ataupun pasangan itu memang sangat
diperlukan, memang kita akan bersama-sama membangun dari awal bersama pasangan
dimasa depn. Tetapi setidaknya harus ada persiapan/ modal dan jaminan untuk
hidup bahagia dimasa depan J
Kemudian, kita sebagai wanita lah yang harus memilih, jangan sampai kita "mengemis-ngemis" pada laki-laki. Maka pantaskanlah diri kita terlebih dahulu sebelum akan memilih orang yang kita inginkan bahkan harapkan.
Yaaaa begitulah readers, mungkin itu bisa
dibilang hanya sebuah cerita, atau mungkin hanya hal-hal yang tidak berguna
menurut kalian ?. Tetapi insyaallah bisalah dijadikan sedikit pertimbangan
dalam memilih pasangan masa depan J
Sekarang aku juga masih menunggu dan
mencoba menerka-nerka siapakah pasangan hidup dunia-akhiratku kelak ? hahahaaa.
Semoga kita semua mendapatkan yang terbaik ya readers, bahagia dan sukses
dunia-akhirat bersama dia dan keluarga kecil kita masing-masing nantinyaa,
aaamiiiinnnn JJ