Thinking Out Loud (Suara)
Darling I will be loving you ‘till we’re
seventy
And baby my heart could still fall as hard
at twenty three
And i’m thinking about how
People fall in love in mysterious ways
Maybe just the touch of a hand
Well me I fall in love with you every
single day
And I just wanna tell you I am
Sejak saat itu
Potongan bait itu tidak bersenandung lagi
Suara malam itu tidak terdengar lagi
Candaaan itu tidak terasa lagi
Nasihat-nasihat lembut itu tidak diberikan
lagi
Kata-kata yang ingin membuat berkelahi
tidak pernah diajakan lagi
Cerita-cerita ini tidak tidak pernah
dituangkan lagi
Suara jelek itu tidak pernah bernyanyi lagi
Panggilan menjengkelkan itu tidak pernah
terucap lagi dari mulut itu
Tangan besar yang sangat jahil itu tidak
pernah terlihat lagi
Kalimat-kalimat yang biasanya selalu aku
dengar,rasakan dan pahami kini tidak pernah kualami lagi
Hari telah menutup cahayanya
Semua hal yang menjengkelkan di saat hari
terang mulai terlupakan
Semunya mulai gelap
Banyak sekali yang terpikirkan disaat
kegelapan mulai dirasakan
Seharusnya aku bahagia, karena biasanya ini
waktu yang akan membawaku dalam canda dan tawa
Sepertinya tidak lagi untuk saat ini
Tapi, kemana itu semua pergi ?
Apakah aku akan merasakannya kembali ?
Apakah hanya aku yang mengingatnya ?
Hmmmmm,
Ketika aku mencoba untuk mendengarkan
lagu-lagu di handphoneku, pasti suara-suara ‘menjengkelkan’ itu terdengar
Semuanya terdengar satu persatu, kata demi
kata, kalimat demi kalimat, maupun bait demi bait akan terputar di media player
ku
Kadang senyuman itu terbentuk dengan
sendirinya, kadang juga wajah ini tiba-tiba kaku dan diam, kadang hati ini
merasa sesak, kadang otak ini langsung memerintahkan untuk melihat moments yang
tersirat dalam suara itu, kadang-kadang yaaaa kadang=kadang semuanya mengalir begitu
saja.
Yang selalu aku ingat,
Kebiasaan yang kukenal (baik dan buruk)
Kata-kata unik yang menjadi ciri khas
Ketikan ketika mengirim sebuah pesan atau
membuat suatu tulisan
Istilah-istilah lucu yang suka muncul
dipertengahan pembicaraan
Entahlah, itu semua malah sering aku
gunakan dalam kehidupanku, aku jadi terbiasa dan terikut dalam ciri khas yang
aku kenal sebagai diri itu
Suara itu,
Ketika jam tidurku telah lewat dan aku
belum bisa tidur, suara itulah yang biasanya selalu menemaniku
Walaupun jauh, tapi suara itu selalu bisa
menghilangkan rasa kesepianku ditengah larutnya malam
Yang mengkhawatirkan aku ketika aku masih
belum tidur ketika orang-orang sudah terlelap dalam mimpi indahnya
Yang berusaha dan mencoba menyanyikan
potongan bait sebuah lagu walaupun suara itu tidak begitu merdu tetapi enak
didengar telingaku
Yang selalu tahu dan berusaha mengerti
suasana hatiku
Yang selalu sabar menghadapiku, suara itu
selalu lembut kudengar dan tidak pernah dengan nada tinggi hanya saja pernah
beberapa kali mencoba untuk menegaskan itupun bukan dengan nada tinggi
Yang selalu menyemangatiku disaat aku
merasa jatuh
Yang selalu bisa membuatku bertahan dan
memaafkan kesalahannya karena usaha dan perjuangan yang telah dilakukannya
Tapi, suara itu juga
Yang suka mengingkari jani
Yang pernah membuat kecewa
Yang pernah membuat air mata ini jatuh
Yang pernah membuat marah
Yang pernah membuat hati ini sesak dan
lelah
Mungkin saja suara itu tidak merasa apa
yang telah dilakukannya
Yaah, begitulah warna-warni hidup sebenarnya
Saat mlaam ini aku hanya tiba-tiba teringat
akan kebiasaan yang biasanya aku lakukan, yang bisa merubah suasana hatiku
menjadi lebih baik
Saat malam ini aku hanya tiba-tiba teringat
sosok itu
Saat malam ini aku hanya tiba-tiba teringat
suara-suara lembut itu
Saat malam ini aku hanya tiba-tiba teringat
dengan bentuk tubuh tegap,tinggi dan putih itu
Saat malam ini aku hanya tiba-tiba teringat
dengan panggilan menjengkelkan itu
Saat malam ini aku hanya tiba-tiba teringat
dengan nasihat, candaan dan semua pengalaman itu
Saat malam ini aku hanya tiba-tiba teringat
motivasi, cita-cita dan mimpi yang diceritakan itu
Saat mlaam ini aku hanya tiba-tiba teringat
dengan semua kenangan itu
Huuuhhh,
Entahlah kemana semua itu pergi ?
Sebenarnya aku sangat merasa ada yang
hilang dalam hidupku, tetapi aku merasa semua yang kurasakan saat ini tidak
boleh terlalu lama karena aku juga berpikir toh kenapa aku harus berjuang
sendirian sedangkan suara itu saja tidak tahu apa keinginannya dan pemikirannya
terhadapku. Sekarang untuk menenagkan dan membuat diriku lebih baik, aku selalu
mengadu kepada-Nya , ayat demi ayat selalu kulantunkan untuk menenagkan hati
dan pikiran ini. Setidaknya, jika semua kebiasaan ini tidak berlanjut, aku
harus perlahan-lahan menghapusnya dan membiasakan diri dengan hal-hal baru
tanpa itu, tetapi jika hal-hal bahagia ini akan kembali dan berlanjut maka itu
adalah jalan dan kehendak Allah SWT .
Jujur saja, ketika aku menulis semua
tulisanku, aku sangat merasa lega dan beban ku terasa lebih ringan. Inilah caraku
untuk menuangkan semua rasaku dalam hidup kedua setelah yang utama yaitu
bercerita dan beribadah kepada-Nya.
Semoga suara itu selalu setia bersenandung pada telinga
yang telah digariskan Allah untuknya J
_ I’m dying to see how this one ends_
Jika memang harus jalannya, maka aku ingin mengingatkan satu hal ini :
"Jangan kembali jika HANYA ingin memenuhi/menepati janjimu , Kembalilah karena Ridho-Nya dan karena KETULUSAN cinta dan kasih sayangmu padaku. Jika akan kembali HANYA untuk memenuhi/ menepati janjimu, maka JANGAN pernah kembali lagi"
0 Comments