Larangan Pacaran dan Hijrah dari Pacaran
Disini saya akan
mencoba sharing mengenai “Larangan Pacaran dan Hijrah dari Pacaran”.
Kenapa saya akan
menulis tentang ini, karena saya akan berbagi pengalaman saya sendiri yang
alhamdulillah sejak bebrapa tahun belakngan telah menjalani proses “menjadi
lebih baik”, yang sering banyak orang bilang proses hijrah. Tapi bagib saya sendiri
, saya belum sampai ke tahap hijrah karena hijrah itu diartikan yang
benar-benar pure, sedangkan diri saya sendiri masih perlu banyak belajar dan
masih banyak dosa.
Oke balik ke tema ....
Bagaimana terlihat
kondisi pergaulan saat ini sudah sangat bobrok, banyakl anak-anak kecil saja
sudah banyak tahu tentang yang namanya pacaran. Sedangkan dalam agama Islam,
pacaran ini sangat dilarang oleh Allah SWT. Dalam pacaran banyak sekali
mudharat nya, ini hal yang mendekati zina bagaimana tidak disini hawa nafsu
yang dipermainkan.
Jujur, sebelum saya
seperti ini saya juga menjalin hubungan dengan laki-laki (pacaran). Mungkin
saat itu umur saya memang sedang berada dimana masa-masanya mencari jati diri, dimana
lingkungan dan keimanan diri kita sendiri juga mempengaruhi.
Saya tidak memungkiri, tidak
hanya sekali saya menjalin hubungan ini, yaitu selama 3 kali. Karena sudah
sampai 3 kali inilah yang membuat saya sadar dan berfikir,
“Apakah saya membuang
waktu saya selama ini”?
“Mengapa saya menjalin
hubungan dengan ketidakpastian”?
“Bukankah Allah telah
melarang untuk berharap pada manusai, karena bisa menimbulkan kekecewaan”?
“Saya menjalani
kewajiban saya sebagai muslim, tetapi mengapa saya melakukan dosa yang
mendekati zina artinya saya sama saja seperti orang munafik”?
Dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang ada di hati dan otak saya, setelah saya mengakhiri hubungan saya yang
ke-3. Saya sangat bersyukur kepada Allah , saya telah terlepas dari jurang dosa
tersebut. Bagaimana tidak, saya sangat bersykur allah amsih sangat sayang
kepada saya sebagai hambanya. Allah telah melindungi saya selama saya
berpacaran dulu , alhamduliullah selama itu saya masih bisa menjaga diri saya, saya
tidak pernah melakukan hal yang tidak sehat seperti kissing dan hal yang lebih
jauh lagi. Tetapi saat saya mulai merubah diri saya lagi, air mata ini tidak
sanggup menahan untuk keluar, karena hal itu saja saya sudah menganggap diri
saya melakukan dosa yang cukup besar karena melanggar larangan Allah SWT. Sebelum
move on ke jalan yang lebih baik, saya selalu berdo’a “Jauhkan ya Allah jika
dia bukan jodohku”. Alhamdulillah Allah selalu memberikan saya petunjuk-petunjuk
yang sangat jelas, agar saya menjauhkan mereka tapi apalah daya saat itu
dahsyatnya cinta lebih besar daripada keimanan saya, seolah-olah apa yanmg
tyelah terlihat dimata saya itu hanyalah kepalsuan. Maka saya tetap saja
percaya pada orang-orang itu (tetap berpacaran). Dalam suatu waktu Allah “menampar”
saya dengan hal yang sangat menusuk, intinya saya sangat kecewa dengan
seseorang saat itu. Dengan kata lain ketika saya meminta petunjuk Allah dan
saya malah mengabaikannya, maka Allah “tampar” saya sehingga saya sadar. Hal itulah
membuat saya segera “terbangun” , allah tidak meridhoi saya berpacaran, berarti
Allah sayang saya sebagai hambanya. Setiap malam saya menangis, meminta ampun
dan bersykur dengan apa yang telah terjadi selama itu.
Ketika berkali-kali
saya menjalin hubungan dengan niat yang serius untuk benar-benar mencari
pasangan hidup, tapi dengan cara yang salah (berpacaran) dan gagal. Maka saya
segera berniat untuk TIDAK Berpacaran lagi. Selalu terbayang-bayang di dalam
hati saya adalah :
“Jodoh itu telah
ditulis di Lauh Mahfuzh”
”Berharaplah kepada
Allah SWT (sang pencipta), jangan berharap kepada manusia karena kamu akan
kecewa”.
Di tambah dengan
sahabat-sahabat saya yang sudah mulai mendahului untuk hijrah, dengan saya
mulai menonton dan mengikuti kajian, akhirnya hati ini menjadi tenang, tidak
pernah terpikirkan untuk berpacaran seperti dulu lagi. Toh bukan berarti saya
tidak mencari, tapi saya tetap menjalin silaturahmi dengan banyak orang ,
tetapi bukan menjalin hubungan seperti dulu. Semua berteman baik, siapa tau
jodoh kita berasal dari teman kita.
Saya sudah sangat tahu
bagaimana rasanya pacaran ketika ditinggalkan atau meninggalkan, rasa kecewa
dan kesedihannya sangat mendalam.
Betapa bodohnya saya
saat itu percaya akan mulut manis laki-laki akan janjinya.
Betapa bodohnya saya
saat itu mau saja bermimpi tentang hidup di masa depan bersama mereka
Betapa bodohnya saya
saat itu mau berpacaran hanya dengan diungkap dengan kalimat yang murahan
Ingat wanita soleha itu
perhiasan. Bagaimana kita menjaga diri kita sebagai wanita. Jika kalian
menginginkan laki-laki yang soleh, berakhlak baik, maka sudah seharusnya kita
sebagai wanita bercermin diri. Apakah kita sudah pantas mendapatkan sosok
seperti itu, sedangkan kita masih terjerumus dalam sumur dosa.
Bayangkan, laki-laki sejati
adalah laki-laki yang mencintaimu dengan siap menghalalkanmu tanpa mengajak
untuk menjalin hubungan yang namanya pacaran.
Pacaran itu hanya untuk
mengorbankan hatimu untuk siap disakiti.
Bayangkan, bagaimana
banyaknya dosa yang telah kalian lakukan saat pacaran,dan kalian meninggal
masih dalam keadaan belum taubat ? maka azab Allah siap menghampiri kalian di
akhirat.
Bayangkan, pacaran
setelah menikah adalah hal yang paling indah. Apapun yang kalian lakukan
bersama adalah pahala dan sebaliknya dosa bagi kalian yang pacaran sebelum
nikah.
Di zamnan sekarang,
nafsu juga tambah susah untuk dikendalikan karena lunturnya iman-iman manusia
dengan semakin dekatnya akhir zaman. Banyak yang mempengaruhi hal tersebut,
diantaranya fitnah-fitanh dajjal yang sekarang sudah mulai bermunculan.
Pertanyaan saya adalah
, Apa yang kalian banggakan dari pacaran ?
Yang ada hanyalah
kesenangan sesaat, tangis-tangisan, kesedihan, kekecewaan, memutuskan tali
silaturahmi setelah putus, jadi mendzolimi dan menghujat satu sama lain setelah
putus.
Apa kalian tidak capek
merasakan semuanya?
Buat yang masih sekolah
dan mengenyam pendiidkan, fokuslah belajar untuk mengejar mimpimu. Ingat orang
tua mu yang bekerja keras, banting trulang demi membiayai pendidikanmu,
bukankah kalian ingin membalasnya dengan kesuksesan kalian?
Buat yang sudah dewasa,
jangan takut Allah telah menyiapkan jodoh buatmu dengan cara yang bak-baik,
insyaallah jodoh bisa datang darimana saja dan siapa saja. Ketika Allah merasa
kalian telah siap untuk menikah , maka akan Allah kirimkan jodoh kalian
diperbatasan waktu itu. Tetap saja selalu ikhtiar, do’a dan tawakal.
Bukankah sangat indah
jika kita meminta dengan Allah sang pemilik hati. Mencintai dalam do’a itu
sangat menyejukkan hati.
Ketenangan yang saya
rasakan sekarang tidak pernah saya dapatkan ketika saya masih berpacaran dulu.
Alhamdulillah sekarang
saya tumbuh dan berkembang menjadi sosok yang sangat lebih baik dari
sebelum-sebelumnya.
Semoga bisa istiqomah J
0 Comments