SEEDING DAN AKLIMATISASI AEROB





1.      Tujuan
Melakukan pembenihan dan pengembangbiakan mikroorganisme untuk mengolah limbah cair secara aerob.

2.      Alat dan Bahan
a.       Alat yang Digunakan
·         Gelas kimia 1 liter
·         Aerator 1 buah
·         Pipet ukur 25 mL 1 buah
·         Bola karet 1 buah
·         Labu ukur 500 mL 1 buah
·         Pipet tetes 1 buah
·         Cawan penguap 1 buah
·         Kertas saring bebas abu 3 lembar
·         Neraca analitik
·         Oven 105˚C dan 600˚C
·         Kertas lakmus

b.      Bahan yang Digunakan
·         Ai r limbah buangan (selokan)
·         Glukosa
·         KNO
·         KHPO
·         Aquadest

3.      Dasar Teori

Salah satu langkah yang penting dalam proses pengolahan limbah cair adalah penyiapan/penyesuaian bakteri agar berkembang sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Bakteri yang berasal dari biakan murni atau lingkungan sekitar sumber limbah yang akan diolah dikodisikan pada suatu tempat dengan diberi umpan yang konsentrasinya sedikit demi sedikit menyerupai komsentrasi limbah yang akan diolah. Biasanya pada tahap awal, sebagai umpan digunakan bahan-bahan kimia yang mudah diperoleh dengan komposisi yang jelas.
Untuk bakteri aerob, maka perlu ditambahkan aliran udara yang berasal dari kompresor,blower atau pompa yang disemburkan (spray aerator).
Cara pengerjaan :
Bakteri yang berasal dari biakan murni atau tempat lain, dikembangkan dalam suatu tempat dan diberi umpan ya g konsentrasinya sedikit demi sedikit mendekati limbah yang akan diolah.
Komposisi limbah yang digunakan biasanya dalam seeding adalah BOD : N : P = 60 : 30 : 1 atau 100 : 5 : 1 .
            Sebagai sumber karbon biasa digunakan glukosa, sedangkan nitrogen dan pospor dapat menggunakan Kalium Nitrat dan kalium Dihidrofosfat. Pengaturan pH dapat digunakan kapur atau asam sulfat. Untuk bakteri aerob ditambahkan udara yang cukup agar proses oksidasinya dapat berjalan dengan sempurna. Jika konsentrasi BOD atau COD dalam tempat pengembangan telah relatif konstan, dengan fluktuasi sekitar 5% , maka konsentrasi umpan dan volume pembibitan ditambah. Proses ini terus dilakukan hingga volume pembibitan mencapai sekitar 10% kolam yang pengolahan dibuat dan VSS sekitar 3000-4000 mg/l.
Pemberian Substrat :
Misalkan BOD limbah yang akan diolah = 400 mg/l , volume awal pembenihan 10 liter.
BOD : N : P = 60 : 30 : 1
Sebagai sumber karbon adalah glukosa, nitrogen KNO dan fosfor KHPO.
BM glukosa = 180
CH₁₂O           +          6O              6CO   +          6HO

1 mmol glukosa akan ekivalen dengan 6 mmol oksigen.
180 mg glukosa ~ 192 mg oksigen
1 mg oksigen ~ 180/192 mg glukosa
Untuk membuat 10 liter limbah dengan BOD 400 mg/l keperluan glukosa (10 x 400 x 180/192 ) mg = 3750 mg = 3,75 gr
BM KNO = 101 BAN = 14
KNO yang dibutuhkan :
= (3/60 x 3750 x 101/14 ) mg = 1352 mg = 1,35 gr
BM KHPO = 136 BAP = 31
KHPO yang dibutuhkan :
= (1/60 x 3750 x 136/31 ) mg = 274 mg = 0,2749 gr
Jika kandungan BOD padapembenihan telah mendekati limbah yang akan diolah, maka sebagai sumber karbon dapat diganti dengan limbah yang nantinya akan diolah.

Penetapan Konsemtrasi Biomassa
            Konsentrasi  biomassa atau organisme dinyatakan dalam mg/l VSS (Volatile Suspended Solid). Prinsip pengukuran berdasarkan gravimetri , yaitu analisa berdasarkan penimbangan berat dan dilakukan dengan cara penyaringan,pemanasan dan penimbangan.
·         Menyiapkan cawan pijar dan kertas saring, cawan pijar yang telah dibersihkan lalu dipanaskan dalam oven 600˚C selama 1 jam, kemudian dimasukkan kedalam desikator. Setelah itu ditimbang hingga konstan (a gram). Kertas saring bebas abu dibasahi dengan aquadest, kemudian dipanaskan didalam oven 105˚C selama 1 jam, masukkan ke dalam desikator , menimbang (b gram).
·         40 mL contoh air disaring dengan kertas saring bebas abu yang telah ditimbang. Kertas saring yang berisi endapan dimasukkan ke dalam cawan pijar dan dipansakan dalam oven 105˚C selama 1 jam. Dinginkan dalam desikator, kemudian timbang (c gram).
·         Cawan tersebut kemudian dipanaskan dalam oven 600˚C selama 2 jam.
·         Setelah dingin masukkan kedalam desikator dan ditimbang ( d gram).



Perhitungan :








4.      Langkah Kerja
·         Membuat substrat sebanyak 1 liter , dengan 0,375 gr glukosa, 0,135 gr KNO dan 0,02749 gr KHPO dalam 1 liter aquadest.
·         Memasukkan bibit mikroorganisme sebanyak  dari volume yang diperlukan kedalam substrat yang telah dibuat.
·         Melakukan aerasi (pemberian O) secara terus menerus.
·         Memberikan substrat dilakukan setiap hari samapai mencapai bio solid yang diinginkan.
·         Jumlah bio solid diukur dengan metode gravimetri 3 hari sekali.
·         Nilai Cond,Suhu,pH dan salt dihitung setiap hari.



5.      Data pengamatan
Hari
Tds
Cond
Temp
Salt
Kamis
21
46,1
29,1
0
Jum’at
30
66
29
0
Senin
40
98
29
0
Selasa
47
102,8
28
0,1

Berat cawan kosong = 46,64 gram
Berat kertas saring = 0,46 gram





6.      Perhitungan

a.       TSS pada suhu 110˚C (hari ke-6)
-          Berat isi + kertas saring + cawan = 48,16 gram
-          Berat isi = 48,16 gram – 47,1 gram = 1,06 gram
TSS pada suhu TSS pada suhu 110˚C (hari ke-8)
Isi = 48,16 gram – 45,72 gram = 2,44 gram
b.      VSS pada suhu 600˚C (pada hari ke 6)
Berat selisih = 1,06 gr – 0,82 gr = 0,24 gr

VSS pada suhu 600˚C (pada hari ke 8)
Berat selisih = 2,44 gr – 1,45 gr = 0,99 gr






Grafik Pengamatan
Hari
TSS
6
26500
8
61000







VSS
Hari
6
6000
8
24750








1 Comments

  1. Menjual berbagai macam jenis chemical untuk wtp, wwtp, STP Ipal bakteri nutrien dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi kami di email tommy.transcal@gmail.com
    Mobile:081310849918

    ReplyDelete