Laporan Praktikum Satuan Proses 2

PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

1.      Tujuan

·         Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh (alkana)


2.      Alat dan Bahan

a.       Alat yang Digunakan
·         Tabung Reaksi                                    2 buah
·         Bunsen (Pembakar Spiritus)    1 buah
·         Mortar                                     3 buah
·         Spatula                                                1 buah
·         Sendok                                                1 buah
·         Pipet Ukur 10 ml                     1 buah
·         Bola Karet                               1 buah

b.      Bahan yang Digunakan
·         Natrium Hidroksida (NaOH)
·         Natrium Benzoat (CHCOONa)
·         Natrium asetat (CHCOONa)

3.      Dasar Teori

Alkana merupakan hidrokarbon jenuh. Jenis alkana sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung diatas air. Hal ini disebabkan karena alkana yag bersifat non polar. Alkana memiliki titik didih yang rendah dibandingkan senyawa organik lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan karena adanya daya tarik menarik diantara molekul non polar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya memerlukan sedikit energi.
Alakana juga disebut sebagai golongan paraffin = afinitasnya kecil (sedikit gaya gabung). Alkana memilki berbagai wujud berdasarkan jumlah atom karbon yang ada dalam molekulnya.

-          C - C       : Pada T dan P normal adalah gas
-          C  - C     : Pada T dan P normal adalah cair
-          > C          : Pada T dan P normal adalah padat
Sifat_Sifat Alkana
a.       Sifat Fisik
·         Semua alkana merupakan senyawa non polar , sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang baik untuk alakana adalah pelarut non polar. Jika alkana bercampur dengan aor, lapisan alakana akan berada diatas karena massa jenisnya < 1.
·         Pada suhu kamar, empat suhu pertama berbentuk gas , suku kelima hingga ke enam belas berwujud cair dan suku diatasnya berbentuk padat.
·         Semakin banyak atom C , maka semakin besar titik didih. Untuk alkana yang berisomer (jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang titik didihnya semakin kecil.

b.      Sifat Kimia
·         Pada umumnya sukar bereaksi dengan senyawa lain.
·         Dalam oksigen berlebih, alkana dapat terbakar menghasilkan kalor,CO dan uap air.
·         Jika alkana direaksikan dengan unsur halogen(F, Cl, Br, I) , atom H pada alkana akan digantikan dengan atom halogen.

Pembutan Senyawa alkana
·         Halogenasi senyawa alkena
·         Reduksi alkil halida
·         Reduksi metal dan asam

Penggunaan Alkana
·       Metana                                    : zat bakar, sintesis  dan carbon black  
  (tinta,cat,semir,ban).
·       Propana, Butana,Isobutana     : Zat bakar LPG (Liquid Petroleum Gas).
·       Pentana, Heksana , Heptana   : Sebagai pelarut dalam sintetis.

Sifat Fisik dan Kimia Bahan
a.       Natrium Benzoat
·         Rumus Molekul                       : CHCOONa
·         Massa Molar                : 144,11 gr/mol
·         Kepadatan                   : 1,995 gr/cmᵌ
·         Titik Lebur                  : 300˚C
·         Kelarutan dalam air     : Larut
·         Kelarutan                    : Larut dalam etanol
·         Keasaman                    : 8,0
·         Titik Nyala                  : 100˚C
Natrium Benzoat digunakan dalam makanan sebagai pengawet seperti : solid, cuka, minuman bersoda, selai dan jus buah. Natrium benzoat dihasilkan dari netralisasi asam benzoat dengan natrium hidroksida.
b.      Natrium Hidroksida
·         Rumus Molekul                       : NaOH
·         Massa Molar                : 39,9971 gr/mol
·         Kepadatan                   : 2,1 gr/cmᵌ
·         Penampilan                  : Cairan bening, NaOH padat
·         Kelarutan dalam air     : 111 gr/ 100 ml (20˚C)
·         Titik Lelh                    : 318˚C
·         Titik Didih                  : 1390˚C
NaOH tidak mudah terbakar dan alkalin kuat ketika dilarutkan dalam air. Fungsi dari NaOH adalah sebagai basa dalam proses produksi pulp kertas, tekstil, sabun dan detergen.


4.      Langkah Kerja

·         Menggerus 1 spatula Natrium Benzoate dan Natrium Hidroksida dalam mortar.
·         Kemudian mengambil 1 sendok campuran tadi dan memasukkan dalam tabung reaksi serta menutup dengan kapas dan memanaskan sampai keluar gelembung.
·         Mengamati apakah ada cairan lain dan bagaimana baunya.
·         Melakukan hal yang sama (mengulangi percobaan) dengan bahan yang berbeda , yaitu 5 mL CHCOOH dan 1 spatula NaOH yang telah dihaluskan + NaOH berlebih.





5.      Data Pengamatan

a.       NaOH + CHCOONa ( Natrium Benzoat)

Perlakuan
Pengamatan
Sebelum Dipanaskan
Saat Dipanaskan
Setelah Dipanaskan
NaOH + CHCOONa digerus dengan mortar
Menjadi sebuk putih halus
-
-
Memasukkan campuran dalam tabung reaksi lalu memananaskan dengan spiritus
Serbuk putih
Mencair dan bening, bergelembung
Kembali menjadi padat
Membuka tutup kapas
Tidak berbau
Tidak menyengat
Berbau tetapi tidak menyengat





b.      NaOH + CHCOONa (Natrium asetat)

Perlakuan
Pengamatan
Sebelum Dipanaskan
Saat Dipanaskan
Setelah Dipanaskan
NaOH + CHCOONa digerus dengan mortar
Serbuk Putih
-
-
Memasukkan campuran dalam tabung reaksi lalu memananaskan dengan spiritus
Padatan putih (tidak larut) dan terasa panas
Cairan berwaran putih dan bergelembung (larut)
-
Membuka tutup kapas
Tidak berbau
Mengeluarkan gas/ uap
Berbau tetapi tidak menyengat








6.      Analisa Percobaan

Setelah melakukan percobaan diatas, dapat dianalisa bahwa :
Pada praktiukm kali ini, kami membuat senyawa alkana. Dimana menggunakan NaOH dan CHCOONa padat yang menghasilkan heptana (percobaan 1) dan menggunakan NaOh padat dan CHCOOH cair + NaOH padat yang membentuk metana (percobaan 2).
            Pada percobaan pertama, kami melakukan pemanasan, dimana senyawa yang ada di dalam tabung reaksi ( yang dipanaskan) akan mengalami reaksi oksidasi atau pembakaran yang akan menghasilkan CO dan HO yang membentuk gelembung . cairan yang dihasilkan dari senyawa tersebut bening. Reaksinya adalah :
CHCOONa + 11NaOH                   CH₁₆ + 13/2O + 11Na
            Sedangkan pada percobaan kedua, kami melakukan pemanasan juga terdapat cairan bening diatasnya. Ha ini juga dikarenakan adanya reaksi oksidasi atau reaksi pembakaran yang akan menghasilkan CO dan HO , air bening yang terdapat didalamanya adalah hasil dari HO yang terkumpul dari reaksi tersebut dan akan menghasilkan senyawa alkana yaitu metana, dimana metana ini merupakan suatu senyawa akana paling sederhana. Reaksinya adalah :
CHCOOH + NaOH                          CH + NaCO


7.      Kesimpulan

Dari analisa diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
·         Senyawa alkana dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH + CHCOONa dan NaOH + CHCOOH
·         Reaksi NaOH + Natrium Benzoat yang mnghasilkan heksana :
CHCOONa + 11NaOH                   CH₁₆ + 13/2O + 11Na
·         Reaksi NaOH + Natrium setat yang menghasilkan metana  :
CHCOOH + NaOH                          CH + NaCO


8.      Daftar Pustaka
Jobsheet “Penuntun Praktikum Satuan Proses 2”  2014 POLSRI Palembang
Dias18erly.blogspot.com
Ndah-smile.blogspot.com






                            
          



0 Comments