Hutang dan Piutang

Assalamualaikum everyone.
Kali ini saya akan membahas mengenai “hutang”.
Dimana beberapa waktu terakhir banyak saya mendengar dan membaca tentang hutang dari teman-teman saya dan sebenarnya pernah jadi pengalaman pribadi sih.
Semoga tulisan ini bisa menyadarkan orang-orang yang berhutang tetapi tidak ingin / segera membayarnya.


Hasil gambar untuk orang yang berhutang di akhirat


Ketika saya amati, zaman sekarang banyak sekali orang yang berhutang tetapi tidak berniat untuk melunasi / membayar. Apakah mereka tidak tahu bahwa “hutang” dapat dibawa hingga ke akhirat ?
Kadang kalanya saya melihat orang yang terlibat tersebut adalah orang yang dikenal  baik akan ilmu agamanya. Bagaimana bisa mereka tidak memahami hukum tentang “hutang” ini. Bahkan sekarang banyak orang yang berhutang tetapi kehidupannya / gaya hidupnya terlihat mewah, lantas apa yang mereka inginkan dari berhutang ini ?

“Barang siapa yang berniat menghancurkan harta manusia, maka Allah akan menghancurkan dirinya.” (H.R Bukhari).

Belum lagi ada hal yang seperti ini :
Saat ditagih hutang, orang yang berhutang lebih galak dari yang memberi hutang.
Saat ditagih hutang, orang yang berhutang sering mencari alasan yang ia karang serapih mungkin.
Saat ditagih hutang, orang yang berhutang bilang tidak ada uang, tetapi kenyataannya ia membeli barang baru bahkan mewah serta jadi barang pamerannya.
Dan,,,
Saat menagih hutang, yang memberi hutang seolah-olah “pengemis” yang meminta-minta padahal itu adalah haknya / hartanya.

Hey orang yang berhutang,
Apakah kalian tau, betapa berjuangnya mereka (pemberi hutang) untuk mendapatkan uang yang dipinjamkan kepada kalian ?
Apakah yang kalian pikirkan ketika meminjam tanpa berpikir untuk mengembalikan ?
Apakah kalian tau keutamaan membayar hutang daripada membeli barang-barang nan mewah bahkan pergi berlibur ?
Apakah kalian tau, betapa kasihannya mereka kepada kalian saat ingin meminjamkan uangnya ?
Bahkan banyak dari kalian yang pergi begitu saja, menghilang daengan sengaja (tidak ada niat baik) untuk membayar hutang padahal keluarganya dan dirinya berpenghasilan yang lebih dari cukup. Apakah ini merupakan suatu kebiasaan ???

“Siapapun yang berhutang dan berniat untuk tidak mengembalikn, maka Allah akan bertemu (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (H.R. Ibnu Maja)

Buat pemberi hutang,,
Kalian diwajibkan untuk menagih hutang, ini bukan hal yang salah atau memalukan tetapi kalian  berarti menyayangi mereka yang berhutang karena telah membantu mereka dalam hal terhindar dari dosa. Saat waktu yang dijanjikan telah tiba (jatuh tempo), maka kalian wajib menanyakan / menagih dengan cara yang baik-baik dan melihat respon dari mereka. Jika mereka terus menunda-nunda (karena alasan yang tidak jelas), maka sama saja kalian sedang beramal setiap harinya dengan jumlah sebesar yang kalian pinjamnkan pada mereka. Bersyukurlah, tetap khusnuzon sama Allah SWT walaupun yang berhutang terus-menerus menghindar dan membuat kita kesal bahkan geram. Jika memang sudah sangat lama dan tidak ada etikat baik dari mereka, maka belajarlah mengikhlaskan karena yakinlah Allah itu maha baik.

“Orang yang mati syahid akan diampuni semua dosanya, kecuali hutang.” (H.R. Muslim)

Sedikit pesan ataupun saran...
Bagi para penghutang, jangan pernah kalian menghindar / berlari dari msalah ini.
Jika kalian memang BENAR-BENAR belum / tidak ada uang, maka kiranya dibicarakan bahkan didiskusikan baik-baik dengan pemberi hutang. Selalu ada jalan untuk kejujuran dan niat yang baik begitu juga akan selalu ada celaka / dosa untuk setiap kebohongan dan niat yang jahat.

1 Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete