Pengkhianatan (Cerpen)



            Tidak setiap hari yang kita lalui selalu mengalami kebahagiaan dan kesenangan. Begitu pula yang terjadi pada Marcell hari itu. Keseharian Marcell yang selalu diselimuti kebahagiaan berubah menjadi kesedihan, kekecewaan dan pengkhianatan.
            Marcell menyukai seorang cewek di sekolahnya, namanya Rani. Rani selalu membuat Marcell terpukau, ketika ia bertemu Rani, Marcell menganggap ia bertemu dengan seseorang yang sangat cantik yang tidka pernah ia lihat. Marcell selalu memandang Rani dari kejahuan, karena ia takut dengan perasaannya itu. Jadi, untuk melampiaskan semua perasaannya itu, dia selalu bercerita kepada teman0temannya yang selalu mendukungnya.
            “Kenapa ya bro, kok gue semakin kesini cinta gue sama Rani semakin bertambah. Tetapi, gue susah banget buat ngungkapin perasaan gue. Gue takut perasaan ini akan mengganggunya”, tutur Marcell kepada temen-temannya.
            “loe harus ngungkapin perasaan loe lah, bro. Loe nggak boleh larut dalam keadaan begini terus. Gue yakin Rani pasti suka sama loe. Loe kan ganteng, tajir, pinter lagi”, jawab Melvin.
            “Tapi menurut gue, Rani tuh nggak pantes buat loe cell. Dia itu orangnya nggak baik, gue aja udah lama nih benci sama dia karena menurut gue dia itu nggak lebih baik dari abu kertas yang terbakar. Pokoknya gue benci banget sama yang namanya Rani itu”, sela Candra.
            “Loe kok gitu sih, can ?loe kok selalu aja bilang gitu ke gue. Gue nggak percaya sama loe, lagian itu kan urusan loe kalo benci sama gue jangan pernah ngomong itu lagi depan gue”, bentak Marcell sambil pergi meninggalkan teman-temannya.
            “terserah loe ajaaaa”, teriak Candra.
           
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx



Beberapa hari kemudian,,,,,,,,,,,
Marcell sedang berkumpul bersama teman-temannya. Tetapi, tidak ada Candra disana. Marcell berpikir itu pasti disebabkan oleh masalah kemarin. Karena Marcell orangnya sangat baik, ia mencoba untuk menelpon Candra.
            “Hey, Can. Dimana loe? Kita lagi ngumpul nih ditempat biasa. Loe nggak mau ngmpul sama kita gara-gara marah sama gue kemarin ya ? maafin gue deh”, telpon marcell.
            “Nggaklah, gue lagi ada kerjaan aja. Gue lagi nemuin guru nih, gue nggak mareah kok sama loe, udah biasa itu mah buat gue”, jawab Candra.
            “Ya udahlah kalo gitu”, tutup Marcell
            Marcell merasa bosan dan mengajak teman-temannya (Melvin, Niko dan Ray) untu ke taman sekolah. Entah mengapa ia ingin kesana,. Teman-temannya hanya mengikuti ajakan Marcell.
            Setibanya disana, semua tercengang, hati Marcell bagaikan disiram cuka parah oleh sahabatnya.
            “CANDRA!! Itu candra kan ? Candra bersama Rani?”, tanya Marcell sambil memegangi kepalanya.
            “Tenang, cell. Iya memang benar itu Candra”, jawab Niko.
            “Sumpah gue nggak nyangka Candra kayak gitu. Apasih yang dipirkan oleh iblis satu itu? Gila tu anak”, cetus ray yang mulai geram dengan kelakukan Candra.
            Sudah, sebaiknya kita pergi dari sini”, ajak Melvin.
            Marcell hanya bisa terdiam melihat sandiwara itu dan ia juga membisu bagaikan patung ketika mendengar jawaban Niko,Ray dan juga Melvin. Ia lalu memukul tembok yang ada di depannya dan berusaha mengeluarkan racun di dalam hatinya. Semuanya telah berakhir, temannya yang selama ini ia anggap seperti saudaranya sendiri dan mengaku membeci Rani ternyata sangat mencintai Rani dan berani menusuknya.


_Sebuah Pengkhianatan Bisa Datang dari Siapapun_


Created by : Zefrina Destrina (Me, Nana)

0 Comments