Islam, Agama yang Mulia



Akhir-akhir ini banyak sekali masyarakat yang menyalahkan islam atas suatu kerusakan maupun suatu kejahatan. Maka dari itu, saya akan memperkenalkan secara singkat bagaimana islam yang sesungguhnya. Jujur, saya hanya seorang muslimah yang tidak luput juga dari dosa, saya juga bukan seorang pendakwah atau berada pada golongan orang-orang yang memang ahli dalam beragama tetapi saya sebagai umat islam tidak ingin agamanya disalahartikan oleh orang-orang yang tidak tahu apa-apa dan saya ingin menjabarkan apa yang saya ketahui tentang agama saya sendiri.

Islam itu adalah agama yang mengajarkan tentang kebenaran dan kebaikan. Islam tidak pernah mengajarkan untuk membunuh, jika kalian mendengar sekelompok orang yang membunuh dan membawa nama islam maka itu bukanlah islam. Di dalam ajarannya saja kita memotong hewan harus dengan menyebut BISMILLAH dan pisau yang digunakan untuk menyembelih harus bersifat tajam serta harus diesmbelih di bagian leher dalam waktu yang cepat, dengan tujuan agar tidak menyiksa hewan tersebut. Bayangkan saja saat menyembelih hewan saja kami tidak boleh menyiksa apalagi jika membunuh tidak ada di dalam ajaran kami untuk diperbolehkan. Dalam agama kami selalu mengajarkan saling mengasihi antar sesama, silahturahmi merupakan hal yang sangat digalakkan dalam agama kami.

Islam juga bersifat tidak memaksa. Dimana agama kami tidak pernah mengajarkan untuk memaksa apalagi jika memaksa untuk masuk ke dalam islam. Jika seseorang ingin masuk islam, maka islam selalu membimbing dengan lembut tanpa adanya paksaan, tidak pernah pula kami mengajak dengan cara kekerasan, hal yang melecehkan maupun dengan cara-cara yang melanggar lainnya.
Islam melarang beberapa hal karena memang secara ilmu pengetahuan itu tidaklah baik (dalam segi apapun itu) karena Allah membuat suatu larangan berdasarkan suatu alasan yang baik dimana Dia tidak ingin umatnya berada dalam kehancuran, kesakitan (tidak sehat), kekecewaan maupun hal-hal yang akan merusak umat-umatnya.

Islam tidak pernah menyulitkan. Kadang kalanya yang mengeluh bahkan merasa dirinya sulit dalam melakukan sesuatu itu dikarenakan ulah dirinya sendiri, contohnya saja nikah. Allah tidak pernah mengajarkan kami untuk mengadakan pesta besar-besaran sampai-sampai setelahnya hutang menumpuk karena mahalnya biaya pesta tersebut. Jika dipikirkan betapa baik dan sayangnya Allah kepada kami, untuk rukun islam yang ke lima (naik haji) saja kami melaksanakannya jika kami mampu maka dengan kata lain jika kami tidak mampu berarti tidak wajib. Tetapi, bukan berarti jalan-jalan ke luar negeri mampu tetapi naik haji tidak mampu itulah salahnya, seharusnya  mendahuluan rukun islam  dahulu dimana untuk menyempurnakan agama.

Di dalam kitab kami, Al-Qur’an.. semua yang terjadi di dunia ini telah jelas dituliskan di dalamnya sangat lebih lama tertulis sebelum semuanya itu terjadi (apapun itu). Kami bisa membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kami, dengan begitu Insha Allah hidup kami terarah dan berada pada jalan-Nya. Cinta Allah adalah cinta yang seungguhnya, ketika kami meningglkan-Nya dengan segala dosa-dosa dan pada waktunya nanti ketika kami telah sadar dan taubat, maka Allah akan memaafkan dan mengampuni dosa-dosa kami serta tetap mencintai kami sebagai hambanya.

Satu lagi, di dalam islam kita DIWAJIBKAN untuk sholat 5 waktu (sholat subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya’). Jika ada suatu golongan yang mengaku islam tetapi mereka melakukan sholat wajib sebanyak kurang atau lebih dari yang dijabarkan diatas, maka itu bukanlah islam.


Jadi, jauh sekali pandangan orang awam yang tidak mengetahui indahnya islam. Sesungguhnya yang berbuat keji dan kehancuran di dunia ini dengan MENGATASNAMAKAN Islam adalah SALAH karena Allah tidak pernah mengajarkan umat-umatnya berbuat seperti itu.

0 Comments